Selasa, 17 Juni 2008

asuransi kesehatan - kapan diperlukan ?

Bila perusahaan anda sedang menimbang-nimbang untuk membeli asuransi kesehatan sebagai sarana pembiayaan employee health benefit, maka pertimbangkan faktor-faktor penting di bawah ini.

Pertama, mengapa perusahaan ingin membeli asuransi kesehatan ? Mengapa tidak menanggung sendiri biaya employee health benefit yang terjadi (self-insured) ? Jawaban klasik adalah tidak ingin menanggung risiko bila seorang pekerja sakit berat dan biaya rawat inap atau biaya rawat jalan yang terjadi sangatlah besar. Namun bila premi yang harus dibayar juga sangatlah besar, apakah ini tidak berarti sebenarnya biaya premi juga besar padahal klaim belum tentu terjadi.

Kedua, Berapa banyak pekerja dalam perusahaan ? Semakin banyak pekerja yang ditanggung, sebenarnya semakin sedikit kebutuhan untuk membeli asuransi kesehatan. Terdengar aneh ? Namun ini benar 100%.

Ketiga, administrasi sangat repot dan tidak dapat analisis penyakit bila ada pekerja sakit. Ini wajar. Perusahaan dapat mengalihkan pekerjaan ini kepada konsultan atau kepada perusahaan third party administration.

Ke empat, jaringan provider (rumah sakit, klinik) dibutuhkan. Kondisi ini tidak sepenuhnya tepat apabila perusahaan adalah pabrik yang mayoritas pekerja akan selalu berada di lingkungan pabrik atau bertempat tinggal tidak jauh dari pabrik (radius 10 - 15 kilometer, misalnya).

Kesimpulan : Asuransi kesehatan tidak selalu dibutuhkan. Merancang program employee health benefit; plan-plan; sistem administrasi; sistem rujukan, wellness program; penerapan occupational health & safety; dan skema pembiayaan harus dirancang secara terintegrasi agar perusahaan dan pekerja sama-sama untung.

Tidak ada komentar: