Selasa, 24 Juni 2008

asuransi kesehatan = alat pembiayaan

Mengapa kita membutuhkan asuransi kesehatan ? Jawaban spontan adalah untuk menanggung biaya pengobatan bila kita sakit. Bagi perusahan, asuransi kesehatan merupakan salah satu solusi untuk pengendalian biaya. Lebih baik mengeluarkan sejumlah uang dengan jumlah yang pasti daripada waswas dengan biaya penggantian pengobatan yang tidak bisa terduga besarnya. unpredictable cost diubah menjadi relatively fixed cost. Tentu saja, asuransi kesehatan adalah solusi bagi pembiayaan employee health benefit, namun asuransi kesehatan bukan solusi bagi produktivitas dan pengurangan biaya-biaya lain seperti gaji.

Bila kita sakit, maka kita tidak bisa bekerja artinya perusahaan kehilangan output yang dapat kita hasilkan apabila kita tetap sehat atau tidak sakit. Jadi bila kita sakit, maka perusahaan sesungguhnya "rugi" karena tidak mendapatkan "income" akibat kita tidak berproduksi.

Bila kita sakit, perusahaan pasti "rugi", karena perusahaan tetap bayar gaji kita; bahkan 100% untuk 3 (tiga) bulan pertama.

Bila kita sakit, perusahaan pasti "rugi", karena harus mengganti biaya pengobatan kita sesuai employee benefit yang tercantum dalam peraturan perusahaan.

Bila kita sakit menular, ada kemungkinan kita bisa menulari teman kita, sehingga yang sakit bertambah banyak, dan perusahaan jadi semakin "rugi".

Artinya, perusahaan minimum bisa rugi 4 (empat) kali. Bila membeli asuransi kesehatan, maka perusahaan bisa mentransfer risiko "rugi" kepada perusahaan asuransi - namun ini hanya berbicara tentang penggantian biaya pengobatan. Asuransi kesehatan bukan merupakan solusi untuk problem produktivitas, tetap bayar gaji meski sakit, dan risiko penularan.

Yang paling penting adalah merancang program employee health benefit secara paripurna, mulai dari aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pembahasan tentang ini dilanjutkan dalam posting berikutnya.

Tidak ada komentar: