Selasa, 01 Juli 2008

Demam

DEMAM

Bila mendengar “demam” atau panas tinggi, apa yang terlintas di pikiran anda ? Perhatian anda akan terbetot dan perasaan menjadi waswas bila ada anggota keluarga yang menderita demam. Anda mungkin mulai bertanya-tanya :

1. Apa sih demam ?
2. Apa penyebab demam ?
3. Apa bahaya demam ?
4. Apa obat demam ?
5. Bagaimana penanganan demam ?
6. Kapan perlu konsultasi ke dokter ?
7. Mengapa bisa terjadi ‘stuip’ pada anak yang menderita demam ?
8. Dan lain-lain.

Apa sih demam ?

Demam bukanlah penyakit. Demam adalah gejala penyakit. Ini mirip dengan asap dan api. Demam = asap; penyakit = api. Penyakit menimbulkan demam.

Penyebab demam tersering adalah penyakit infeksi. Demam bisa muncul pada keganasan (kanker), dehidrasi, drug fever, heat stroke, koma, perdarahan otak dan lain-lain.

Penyebab demam perlu diketahui. Mengobati demam adalah perlu, namun meredakan demam tanpa mengobati penyebabnya, membuat upaya kita menjadi sia-sia belaka.

Penyebab Demam

Penyebab demam paling sering adalah penyakit infeksi. Bisa infeksi virus atau infeksi bakteri. Influenza adalah penyakit infeksi virus yang paling sering menyebabkan demam.

Demam berdarah dengue (DBD), demam typhoid, ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), infeksi telinga (congek), malaria, campak, infeksi saluran kencing, demam reumatik, hepatitis (sakit kuning) sering pula menyebabkan demam.

Kadang-kadang penyebab demam tidak diketahui. Ini dikenal sebagai FUO (fever of unknown origin).

Apa yang harus dilakukan bila demam ?

Anda harus ingat 5 tip penting :
1. Jangan panik dan ini paling penting !!!
2. Monitor demam
3. Redakan demam
4. Cegah komplikasi demam
5. Hubungi dokter, bila tetap demam atau ada komplikasi.

Sederhana bukan ?

Jangan Panik !!!

Ini paling penting ! Jangan lupa, demam adalah gejala, bukan penyakit. Anda tidak boleh panik. Justru Anda harus tenang untuk mengendalikan demam.

Monitor demam

Anda pasti bisa memonitor tinggi-rendah suhu tubuh. Gunakan thermometer air raksa. Ini bisa dibeli di apotik. Harganya tidak terlalu mahal. Pengukuran suhu tubuh dilakukan selama 5 menit.

Ada 3 cara menggunakan thermometer air raksa :
a. Ditaruh di bawah lidah (dalam mulut)
b. Dikempit di ketiak
c. Dimasukkan ke dalam dubur (rektum)

Redakan demam

Demam harus diredakan. Kompres air dingin di dahi, ketiak, dan pangkal paha. Hati-hati bila anak tidak tahan dingin. Jangan gunakan alkohol untuk kompres. Uap alkohol berpengaruh buruk pada anak.

Anda dapat minum obat penurun panas (antipiretik). Banyak yang dijual bebas. Sebagian besar mengandung paracetamol (panadol, tempra, bodrex, dumin). Sebagian mengandung asam salisilat (acetosal, aspilet, aspirin). Ibuprofen (proris) hanya digunakan bila demam sangat tinggi. Asam salisilat dan ibuprofen harus digunakan secara hati-hati pada pasien tukak lambung. Antipiretik lain relatif tidak populer.

Cegah Komplikasi Demam.

Kejang demam (‘stuip’) terjadi pada anak balita. Epilepsi patut dicurigai bila ada kejang pada anak besar atau remaja. Dehidrasi perlu diwaspadai. Ia bisa memicu demam atau memperparah kondisi umum tubuh bila kita demam.

Bila kejang, perhatikan :
1. Kapan terjadi kejang ? Bila demam meninggi atau malah pada saat demam mereda ?
2. Lama kejang ? berapa menit ?
3. Frekuensi kejang per hari ?
4. Sebagian atau seluruh tubuh mengalami kejang ?
5. Pola kejang ?
6. Langsung tertidur setelah selesai kejang, atau tetap sadar ?

Hubungi dokter bila tetap demam atau ada komplikasi

Segera pergi ke dokter bila demam tidak turun atau ada komplikasi. Cerita apa yang anda tahu secara rinci. Pola demam, gejala-gejala lain (pegal, bersin, lemas, nyeri otot, dlsb), obat-obatan yang diminum, dan komplikasi yang terjadi (kejang). Anamnesis (wawancara) adalah kunci utama untuk menegakkan diagnosis demam. Jangan andalkan pemeriksaan laboratorium. Ini untuk konfirmasi diagnosis demam.